Mansyur: Bercocok Tanam MK2 Kedelai Solusinya, Sesuai Potensi Lahan
Cari Berita

Pasang iklan

 

Mansyur: Bercocok Tanam MK2 Kedelai Solusinya, Sesuai Potensi Lahan

Senin, 23 Mei 2022

 Foto: Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Bolo dan Staf.

GERBANGNTB COM
BIMA. - Wilayah kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, sangat berpeluang untuk melakukan penanaman komoditi kedelai pada musim kemarau Dua (MK2) tahun ini. Pasalnya, mengacu pada MK1 beberapa bulan kemarin, dengan adanya pancaroba musim yang tidak menentu justeru tidak mendukung, sehingga kekurangan air saat lakukan bercocok tanam pada MK1. Sehingga potensi lahan untuk komoditi kedelai sangat tinggi. 
" Kalau kita melihat potensi lahan, di MK2 ini wilayah kecamatan Bolo sangat berpeluang besar untuk dilakukan penanaman komoditi kedelai, " ungkap Kepala UPTD Pertanian Tananaman Pangan dan Holtikultura Kecamatan Bolo, Mansyur, saat di konfirmasi oleh beberapa Media di ruang kerjanya, Senin, 23/5/2025.

Dikatakannya, juga bahwa, peluang tersebut, juga di dukung oleh harga kedelai yang cukup tinggi, yaitu, sebesar Rp. 10.000/Kg. " Saat ini harga pembelian Kedelai oleh penangkar di tingkat petani cukup  tinggi dengan harga 10.000/Kg," katanya. 

Menurut dia, dengan adanya potensi lahan tersebut, informasinya sudah diketahui oleh pihak pusat, sehingga dalam waktu beberapa hari ini, akan hadir di Kabupaten Bima guna melihat langsung potensi lahan di lokasi. "Dari pusat juga sudah berikan worning, akan hadir di Kabupaten Bima, bahkan pihak pusat sudah berikan sinyal, berapapun permintaan sesuai potensi luas lahan untuk komoditi kedelai, akan disupport, " katanya lagi. 


Mengacu ke MK1. Dengan luas lahan kurang lebih 1200 hektare, hal ini pengaruh perubahan musim yang mengakibatkan kurangnya penyediaan air di lokasi lahan. 

Ditambah lagi dengan harga kedelai yang cukup tinggi dengan harga beli penangkar di tingkat petani 100.000/ kg. 

Hal ini juga di dorong oleh pihak pusat dengan berapapun permintaan potensi lahan yang di minta akan di akomodir. 

Masyur menambahkan bahwa, tahun ini, di program MK2, pihaknya sudah mengajukan Komoditi kedelai untuk kebutuhan wilayahnya seluas kurang lebih 1.200 hektare. 

"Semoga para petani bisa melakukan penanaman atau beralih ke komoditi kedelai. Sebab, misalkan komoditi jagung sangat membutuhkan biaya mahal, termasuk kelangkaan pupuk, tandasnya. (GN/01).