Kota Bima. Berita 11 com - Aris Munandar selaku Ketua Konsilidasi Dewan Pengurus Cabang (DPC) Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) Kokab Bima, mengingatkan kepada Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kabupaten Bima, agar lebih intens lagi untuk memperhatikan nasib buruh.
" Besar harapan kami adanya dukungan dan songkongan dari pemerintah kota bima maupun pemerintah kabupaten Bima terkait persoalan buruh yang selama ini belum maksimal diperlukan dengan baik, sesuai arahan UU Ketenagakerjaan, " ujar Aris Munandar dalam sambutannya di moment acara perayaan HUT ke-32 KSBSI May Day 2024. FSBSI KOKAB BIMA, dengan Tema " BUDAYA DALAM PERSPEKTIF SERIKAT BURUH" yang diselenggarakan pada, Sabtu (04/Mei) berempat di Halaman DKK Paruga Nae Manggemaci Kota Bima.
Menurut, Aris, pihaknya sudah 4 tahun mengantongi SK dari DPP konfederasi serikat buruh Sejahtera Indonesia untuk kota dan kabupaten Bima. Dan Alhamdulillah pendampingan yang kami berikan dan lakukan Sudah banyak terbukti, katanya.
Dikatakan juga, bahwa dalam perayaan hari ulang tahun Konfederasi serikat buruh Sejahtera Indonesia, pihaknya sebagai pengurus DPC FSBSI KOKAB BIMA Mencoba melakukan sosialisasi dengan program-program pelatihan, memberikan pemahaman arti dan perlunya berserikat. Adapun tujuannya, sambung Aris, bertepatan dengan hari buruh nasional 1 Mei, pihaknya sengaja tidak melakukan aksi dan memilih melakukan Kegiatan kegiatan positif. Seperti sosialisasi program-program yang mendekati langsung kepada kaum buruh agar sadar dengan hak-hak mereka yang selama ini tidak dipenuhi oleh pengusaha-pengusaha di kota maupun di Kabupaten Bima dalam perjuangkan hak buruh, bebernya.
Harapan terbesar kami juga kepada pihak pemerintah pusat bagaimana caranya agar fungsi pengawasan ketenagakerjaan di kembalikan ke daerah masing masing, karna kami memperhatikan disnaker kota dan kabupaten bima tiap daerah ibarat 'macan ompong' di depan pengusaha.
Selain itu, kami meminta kepada disnaker kota dan kabupaten bima agar segera melakukan verifikasi aktual mengenai SP/SB yang ada. Agar tidak hanya sebatas nama SP/SB yang di lakukan pencatatan tetapi tidak melakukan apapun dalam memperjuangkan nasib teman teman buruh/pekerja.
Kata Aris, ada satu hal yang bikin kami kecewa, kami ini dianggap musuh oleh teman teman pekerja itu sendiri, padahal keberadaan kami untuk membantu buruh itu sendiri, mendapatkan keadilan ditempatnya bekerja, mungkin mereka takut akan kehilangan pekerjaan, karena ada intervensi dari pihak perusahaan dimana buruh itu bekerja. Namun demikian berbagai cara sudah kami lakukan atau sudah kami ambil dalam proses pendekatan baik secara kekeluargaan maupun kelompok dilakukan.
" Memberikan pemaparan berbagai program serikat buruh ini sebenarnya tidak bertolak belakang atau bermusuhan dengan pihak perusahaan, akan tetapi sebagai mitra kerja perusahaan baik di kota maupun di kabupaten Bima. Sehingga kesenjangan hubungan antara para buruh dengan pihak perusahaan tidak terlalu jauh, " katanya.
Dengan demikian, kami sangat berharap agar teman-teman pekerja atau buru yang ada di kota dan kabupaten bima ini jangan menganggap kami ini adalah musuh, sebab ketika ada persoalan, kamilah yang akan hadir didepan untuk memperjuangkan segala masalah bagi buruh itu sendiri. " Untuk itulah, kenapa kami mengajak rekan-rekan buruh ini untuk bergabung, agar lebih paham berserikat, jangan karena ada iuran yang tak seberapa, bahkan iuran itu lebih mahal dari rokok sebungkus, lalu rekan rekan buruh merasa berat, perlu di ingat, bergabung di Serikat buruh dan terdaftar menjadi anggota, justeru akan membantu rekan rekan ketika di PHK dan sebagainya untuk mendapatkan hak sesuai aturan yang ada," tandasnya.
Menghari sambutannya, Aris Munandar mengucapkan terima kasih banyak kepada perwakilan pemerintah kota Bima yang hadir dalam hal ini Kesbangpol kota bima Bapak Hasyim yang telah memberikan support serta dukungan kepada kami. Tentunya atas kehadiran Pak Sekda juga memberikan kami energi positif bahwa acara ini didukung oleh pemerintah dan juga tentunya serikat buruh yang ada di kota dan kabupaten Bima, pungkasnya. (G.02)