Mega Proyek Rehab DAM Desa Timu, Satu Kali Banjir Langsung Ambruk
Cari Berita

Pasang iklan

 

Mega Proyek Rehab DAM Desa Timu, Satu Kali Banjir Langsung Ambruk

Senin, 13 Desember 2021

 Foto: Kondisi Terkini DAM Desa Timu. 


GERBANGNTB COM
BIMA,- Proyek rehabilitasi jaringan irigasi (DAM) Bontokape yang berlokasi di Desa Timu Kecamatan Bolo Bima NTB kembali menuai masalah. Terlihat sudah ambruk, terutama lantai Dua penahan tanggul Dam. 


Rupanya mega proyek yang bersumber dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (PTPP), Dana Transfer Umum (DTU) dan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp 3,4 M yang dikerjakan oleh PT Graha Bima Kontruksi sejak akhir Mei 2021 lalu itu memang sedari awal pelaksanaan banyak mendapatkan sorotan. Terutama soal dugaan bahan material yang tidak berkualitas dan campuran semen yang tak sesuai petunjuk teknis (Bestek). Tetapi, dugaan itu tentu saja dibantah keras oleh pihak pelaksana maupun dari PKK.


Hingga pada akhir Oktober 2021 lalu, proyek rehabilitasi jaringan irigasi itupun diketahui selesai dikerjakan. Sayangnya, proyek yang menghabiskan uang negara bernilai fantastik tersebut kini sudah mulai terlihat rusak. Terutama pada lantai dua yang hingga saat ini dalam posisi ambruk. Padahal umurnya belum genap lima bulan terhitung sejak awal pekerjaan. 


Berdasarkan pantauan sejumlah awak media, Senin (13/12/21) di lokasi, terlihat lantai penahan tanggul DAM yang baru dibangun itu sudah ambruk, memasuki awal musim hujan. 



Beberapa warga tani setempat, pada media ini juga membenarkan bahwa lantai panahan tanggul DAM itu sudah ambruk pasca diterjang banjir beberapa waktu lalu. Namun, fenomena alam tidak bisa dijadikan faktor utama ambruknya bangunan tersebut. Tentu ada faktor lain, misalnya kualitas bahan material dan lain sebagainya. 

"Baru diterjang banjir, bangunannya sudah ambruk. Padahal kalau dibandingkan dengan anggaran yang digelontorkan bernilai milyaran itu, harusnya bisa bertahan lama. Artinya ada kelemahan dalam konstruksinya dan jangan beralasan ini karena fenomena alam," tutur salah satu warga yang enggan dicantumkan namanya itu. 


Begitu pun disampaikan salah warga lain, Egy. Ia juga tak habis pikir, proyek dengan anggaran milyaran dengan mudahnya ambruk. Hal ini tentu saja memunculkan spekulasi negatif dari masyarakat. "Terlepas soal banjir. Jika bangunannya dibangunan dengan bahan yang berkualitas dan pekerja yang profesional bisa dipastikan akan awet. Inikan baru awal musim hujan langsung ambruk," sesalnya.


Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada aparat penegak hukum baik itu Inspektorat, Kejari Bima, Kapolres Bima dan Kapolda NTB  untuk segera turun investigasi di lapangan kaitan dengan pelaksanaan proyek yang dimaksud, termasuk LSM, karena diduga kuat ada praktek KKN yang terjadi. 

"Pihak aparat penegak hukum terkait harus segera turun ke lokasi, lakukan audit investigasi terkait proyek milyaran yang cepat ambruk ini. Kami menduga ada praktek berjamaah dibalik Dam ini," pungkasnya. (TIM*)