BIMA RAMAH PONDASI KECERDASAN KOLEKTIF
Cari Berita

Pasang iklan

 

BIMA RAMAH PONDASI KECERDASAN KOLEKTIF

Minggu, 09 Juni 2019

BIMA RAMAH PONDASI KECERDASAN KOLEKTIF.....


Oleh: "Muhammad Soalihin"

GERBANGNTB.ID
Bima. - Mendengar ungkapan "Bima Ramah" semua kalangan dan lapisan elemen masyarakat akan berupaya membawa sudut pandang ke arah capaian bukan proses. Paradigma seperti ini perlu dibenahi dan perlu dikelola dengan sumber daya intelektual yang cukup, supaya tidak melahirkan evaluasi dan alat ukur yang kurang tepat terhadap kinerja pemerintah secara struktur dan kolektif.

 Bima Ramah adalah sebuah konsep tawaran kinerja pemimpin kepada wilayah administrasi dan masyarakat sehingga dalam satu kelompok masyarakat yang luas memiliki cita cita dan tujuan yang sama dalam memajukan suatu daerah.

Sejauh ini konsep Bima ramah masih dimaknai dengan capaian, padahal konsep ini adalah tawaran bersama dan cita cita bersama yang akan diwujudkan dalam kinerja pemerintah jangka pendek dan jangka panjang.

Artinya semua masyarakat dan elemen institusi lembaga kepemerintahan harus benar sadar bahwa ini adalah proses bukan hasil sejauh ini konsep Bima ramah terus diupayakan dengan proses maksimal bukan capaian maksimal. Kedua hal ini harus benar benar kita maknai dengan tegas. Proses dan capaian adalah ranah kajian yang berbeda tetapi kedua hal ini akan saling berkaitan dalam mewujudkan dan melaksanakan konsep secara keseluruhan.

Konsep Bima ramah akhir akhir ini selalu menjadi alat ukur sebagian orang untuk menilai kinerja pimpinan daerah. Sebagai salah satu contoh ketika terjadi kekacauan individu yang satu dengan yang lain dalam kelompok masyarakat wacana Bima ramah akan menjadi sasaran opini untuk melemahkan kinerja pemerintah padahal seharusnya kita semua sadar dalam acuan penilaian harus memiliki alat ukur yang tepat terhadap situasi dan kondisi.

Sebagian besar konsep Bima ramah masih dijiwai oleh pemimpin tetapi hanya sedikit masyarakat yang mendukung untuk ikut menjiwai konsep Bima ramah, jika konsep Bima ramah ini tidak ada kinerja kerja sama yang kondusif antara pemerintah dan masyarakat sudah bisa dipastikan cita cita Bima ramah akan menjadi bayangan semu bagi semua kalangan di daerah Bima.

Konsep gerak Bima ramah layak kita pahami secara keseluruhan antara lain: religius, aman, makmur, amanah, dan handal. Kelima komponen ini adalah pondasi agar tercapainya Bima ramah.

Lima sifat ini harus dijiwai dalam kinerja kepemimpinan dan dijiwai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sejauh ini pemerintah sudah bisa dikatakan eksis dalam menjalankan program walaupun belum maksimal untuk sampai kepada cita cita Bima ramah. Optimis akan menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan tujuan ini.

Sebenarnya, masyarakat harus cerdas dalam mengukur capaian kinerja pemerintah, menilai harus menggunakan alat ukur bukan dengan mengandalkan logika tanpa paradigma. Sering kali kacauannya keadaan disebabkan karena penilaian terhadap kinerja pemimpin yang belum memiliki alat ukur yang jelas.

Sebagai tawaran konsep cita2 bersama ada baiknya kita sadar bahwa konsep Bima ramah tidak mampu di ciptakan oleh pemimpin saja melainkan 70% masyarakat harus mendukung secara bersama sehingga terwujud cita cita seperti ini.

Kesimpulannya konsep Bima ramah adalah cara supaya daerah cerdas dalam membangun masyarakat dan masyarakat membangun pemerintahan. Seperti inilah konsep tawaran Bima ramah jika kita kaji dalam sudut pandang keilmuan.

Menciptakan kedudukan religius yang merata tanpa adanya budaya persekusi, wilayah yang aman dari kekacauan kelompok todak sadar hukum, sehingga masyarakat makmur baik dari sisi psikologi maupun lingkungan dan melahirkan potensi manusia cerdas yang Handal baik pemerintah maupun masyarakat.

Merujuk pada kesimpulan diatas akhir akhir ini sering kita melihat, membaca bahkan mendengarkan kritik yang dilayangkan ke pemerintah terkait Bima ramah belum berhasil di implementasikan. Argumentasi seperti ini sangat keliru dalam sudut pandang keilmuan. Harusnya kita sadar konsep capaian bukan penekanan jadi harus memiliki alat ukur yang jelas.

Konsep Bima ramah ini sebenarnya mengajak semua kalangan untuk tercapainya tujuan bersama yaitu Bima ramah. Akadmeisi, peneliti, bahkan aktivis harus mendukung pelaksanaan ini secara terkonsep bukan hanya sekedar mengkritik tanpa membangun.

Pengalaman saya sebagai peneliti maria village zero criminal saya menemukan sesuatu yang unik dalam pembangunan Bima ramah. Konsep Bima ramah merupakan kegeniusan dan kecerdasan lokal berdasarkan perilaku dan pola pikir yang sama. Artinya ini adalah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah.

Pelaksana konsep dari Bima ramah adalah pemerintah sedangkan masyarakat adalah pelaku konsep ketika kedua komponen ini berjalan seimbang maka disinilah kita bisa merasakan cita cita dari konsep Bima.
Sejauh ini pemerintah sudah mampu melaksanakan konsep Bima ramah dengan program program walaupun belum merata. Tetapi kita kembali dan harus sadar bahwa ini adalah cita cita bersama yang tidak bisa di wujudkan dalam jangka yang pendek melainkan proses yang sangat panjang.

Mengatur konsep Bima ramah bagi pemerintah bukan pekerjaan yang mudah bagi pemerintah jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat. Sebab hasil dari konsep tawaran Bima ramah tetap akan kembali untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Bima.

“Membangun kritik dan pemikiran untuk kemajuan daerah harus menyampingkan sisi egoistis, mari bersama belajar membangun daerah dengan memberikan kritik dengan tawaran konsep dan solusi agar ditelaah oleh pemerintah melalui kinerja” inilah yang ingin disampaikan konsep bima ramah dalam sudut pandang keilmuan. (G.El)