GERBANGNTB COM
BIMA. - Pernyataan Pendeta Syaifuddin Ibrahim dalam unggahan videonya meminta kepada Menteri Agama Republik Indonesia untuk menghapus 300 ayat suci Al-Qur'an cetakan Indonesia karena dinilainya mengajarkan kekerasan.
Ia juga meminta agar madrasah dan kurikulum pesantren dirombak. Karena menurut dia kurikulum di madrasah dan pesantren menjadi sumber radikalisme. menuai kecaman dari berbagai kalangan. Kalimat yang ia lontarkan dinilai provokatif dan merusak nilai-nilai toleransi yang telah mengakar kuat sejak dulu di negeri yang ber-Bhineka Tunggal Ika ini.
Pernyataan pendeta tersebut sangat disayangkan dan dikutuk oleh Ketua Gerakan Muslim Anti Maksiat (Gamis) Bima, Ustaz Imam Mujahid.
Menurut, Dosen Tamsis Bima ini, bahwa ucapan Syaifuddin tersebut, dinilai berbau SARA dan mengandung ujaran kebencian. Untuk itu, Ustaz Imam mendesak kepada aparat kepolisian untuk menangkap pendeta tersebut.
" ucapan Saifudin itu juga tidak didasari oleh akal sehat, dan berupaya memecah belah bangsa Indonesia." Ujar Ustadz Imam pada media ini, Sabtu (19/3/2022).
Menurut, Ustaz Imam, karena sudah banyak berbagai ormas ataupun umat Islam lainnya yang melaporkan persoalan tersebut, maka selaku pimpinan GAMIS Bima akan mendorong dan terus mendukung pihak penegak hukum dalam menegakkan hukum demi terwujudnya Indonesia yg adil Tampa diskriminasi. Tandasnya (GN/01).