Prihatin, DP YPIP STKIP Bima, NTB, Harap Warga Bima Dan Dompu Tabah Hadapi Musibah Banjir Bandang
Cari Berita

Pasang iklan

 

Prihatin, DP YPIP STKIP Bima, NTB, Harap Warga Bima Dan Dompu Tabah Hadapi Musibah Banjir Bandang

Minggu, 04 April 2021

Aris Muhammad, SH Dewan Pembina YPIP STKIP Bima, NTB. Foto: Istimewa

GERBANGNTB COM
Bima. - Musibah banjir bandang yang menimpa masyarakat di berbagai wilayah kecamatan, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu - NTB, membuat Dewan Pembina (DP) Yayasan Pengajaran Ilmu Pendidikan (Y-PIP) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima. Aris Muhammad menyampaikan rasa keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam. 
"Peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu sungguh luar biasa, hari ini saya merasa prihatin dan belasungkawa yang mendalam, dan semoga saudara - saudara kita yang sedang menghadapi musibah saat ini tetap diberikan ketabahan” tutur Aris dalam pernyataan tertulisnya yang diterima oleh GERBANGNTB.COM di Jakarta, Sabtu (3/4).

Kata Aris, pihak Y-PIP STKIP Bima melalui Badan Mahasiswa telah membuka donasi guna meringankan beban warga korban terdampak banjir bandang.
"Mari kita bantu saudara kita, sehingga dapat meringankan beban mereka, banjir bandang ini terjadi di empat kecamatan besar di Kabupaten Bima. Donasi bisa dikirim ke nomor rekening BNI: 0728183204 Atas nama Ma’rifah,” ujarnya.

Menurut Aris, banjir yang kerap terjadi di Indonesia tidak mengenal tempat, baik kota maupun Kabupaten dan bisa terjadi dimana saja jika musim hujan tiba dengan curahnya tinggi. Namun, lanjut Aris, sebelumnya banjir bandang tidak pernah terjadi di Kota Bima, lebih Khususnya Kabupaten Bima dan Dompu.
"Yang saya ketahui sejak dahulu belum pernah ada banjir separah ini, mungkin karena gundulnya hutan lindung yang ditanami komoditas jagung dalam beberapa tahun ini,” katanya. 

Untuk itu, dia meminta kepada Pemerintah setempat untuk meninjau kembali atas kebijakan pemerintah dalam pengembangan jagung di NTB yang banyak menggunakan lahan hutan lindung.
"Pemerintah Perlu menelaah, bagaimana bencana ini bisa terjadi, ? tentu ada sesuatu dugaan saya karena gundulnya hutan-hutan lindung yang ditanami jagung selama ini. Kenapa jagung, ? karena inilah salah satu komoditi pendongkrak ekonomi secara cepat tidak menunggu hasil bertahun-tahun lamanya,” ungkapnya. 

Aris mengakui penanaman jagung secara besar-besaran, disisi lain memang membawa hasil yang lumayan bagi pendapatan Para petani, namun demikian patut juga dipertimbangkan dengan jernih dan matang, apakah tanam jagung ini dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Atau sambung Aris, karena Jagung itulah yang meluluhlantahkan Perekonomian dalam skala kerugian yang lebih besar lagi.
"Dampak banjir bandang mengakibatkan kerugian yang besar tidak saja bagi kaum petani tetapi semua masyarakat Alan kena terdampak banjir,” tegasnya.

Disisi lain, lanjut Aris, pihak pengusaha hanya memikirkan dirinya sendiri dalam meraup keuntungan yang lebih sebesar dari hasil panen masyarakat, tanpa mempertimbangkan dan memikirkan apa dampaknya. "Pemegang kekuasaan setempat harus arif dan bijaksana lah, dan mempertimbangkan secara matang dampak untung ruginya,” tutur Politisi Partai Bulan Bintang ini.

Aris juga menyarankan kepada Pemerintah Daerah untuk lebih kreatif dalam mengambil kebijakan. "Saya kira langkah kongkritnya perlu mengundang ahli -ahli pertanian dan pengusaha untuk mencari solusi kira-kira jenis tanaman pengganti tidak mengakibatkan gundulnya hutan, namun masyarakat tetap makmur. Sehingga lahan pengunungan terlihat hijau dan tidak menimbulkan banjir.” Tandasnya. (TIM**)