Peduli Banjir Bima, OKP Cipayung Plus Kota Mataram dan AMM Distribusikan Bantuan Paket Sembako di Wilayah Terdampak Bencana
Cari Berita

Pasang iklan

 

Peduli Banjir Bima, OKP Cipayung Plus Kota Mataram dan AMM Distribusikan Bantuan Paket Sembako di Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 13 April 2021

GERBANGNTB COM
Mataram- Merespon banjir yang terjadi di Bima-NTB, Organisasi Kepemudaan Cipayung Plus Kota Mataram (HMI, GMKI, IMM, GMNI, PMKRI, KMHDI, HIKMABUDHI) dan Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah salurkan bantuan paket sembako ke warga yang terdampak.

Bantuan tersebut langsung disalurkan oleh beberapa perwakilan OKP yang terjun ke lapangan sejak hari kamis s/d minggu. 

Beberapa titik yang menjadi prioritas respon adalah Desa Rade, Kecamatan Madapangga, Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Desa Tangga Kecamatan Monta, dan Desa Nisa Tente, dan lainnya di Kabupaten Bima. (11/4/2021)

Adi Ardiansyah ketum IMM mengungkapkan bahwa pihaknya dari Cipayung Plus Kota Mataram turut prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat Bima, "kami sangat perihatin dengan keadaan saudara - saudara kami di Bima, untuk itu, semuanya akan langsung turun ke lapangan untuk melakukan droping logistik berupa paket sembako”, ucapnya.

Menurut dia, sejak kejadian banjir Bima, OKP Cipayung Plus telah melaksanakan penggalangan dana di wilayah Kota Mataram dan mengumpul donasi bantuan lainnya.

Sementara, Azmi Ketum GMNI berharap, semoga bantuan yang diberikan dapat mengurangi derita para korban." Tentunya bantuan yang kami salurkan ini dapat meringankan beban masyarakat Terdampak banjir ", ujarnya. 

Menurut Azmi, saat ini dalam membantu warga terdampak banjir, Pemerintah harus segera menghadirkan gerakan-gerakan solutif agar fungsi hutan segera kembali normal. Perihal masyarakat yang menjadikan kawasan hutan sebagai ladang pertanian perlu mendapat atensi. "Pemda dan Pemprov harus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar agar persoalan ekonomi dapat terselesaikan dan tidak ada alasan membabat hutan untuk keperluan ekonomi." Ungkapnya. 

Prandy Ketum GMKI juga menambahkan bahwa fenomena banjir bandang yang berulang menegaskan bahwa pemerintah provinsi tidak serius dalam melakukan pendekatan solutif terkait masalah penggundulan hutan yang dilakukan masyarakat demi menaikan taraf perekonomian, tegasnya.

Begitupun dengan Sekjend Hikmabuddhi Mataram menyampaikan kegelisahannya tentang kondisi hutan NTB, terjadinya bencana banjir Bima merupakan tanggung jawab kita bersama. "Usaha pelestarian lingkungan hidup tidak saja tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat”, imbuh aktivis yang biasa disapa Gilang.

Pesan optimisme juga turut disampaikan oleh Ketum PMKRI, mahasiswa asal Papua yang merasa prihatin dengan kondisi banjir Bima, “setelah belajar dari pengalaman bencana banjir bandang ini, kami sangat mengharapkan keterlibatan pemerintah serta seluruh Stekoldernya untuk mencegah supaya tidak terulang kejadian yang sama dikemudian hari, karena kami percaya bahwa pemerintah adalah orang tua dan pelayan bagi rakyatnya sendiri", tuturnya.

Usai lakukan koordinasi bersama, para relawan dari OKP Cipayung Plus Kota Mataram pun bertolak dari Bima pukul 16.30 with. 

Setelah selesai merespon bencana banjir, Adi selaku koordinator rombongan pun menyampaikan catatan terakhir perihal tindak-lanjut dari solusi terjadinya banjir ini. 

Kata Adi, dirinya di lokasi Banjir telah berdiskusi dengan beberapa warga terdampak banjir dan juga pihak Polres Bima, ada kesimpulan yang pihaknya pikir menjadi akar permasalahan dari bencana ini, yaitu alih fungsinya hutan. Untuk itu, kedepannya pihaknya akan coba diskusikan persoalan tersebut di Mataram dengan Gubernuran atau OPD terkait, agar pemerintah punya alternatif lain dalam mendorong inovasi pertanian di NTB tanpa menggugurkan nilai-nilai ekologis, tutupnya. GN/TIM**)