Dukung Ketahanan Pangan, UPTD Pertanian Bolo Mulai Lakukan Penyaluran Bantuan Bibit Pada Petani
Cari Berita

Pasang iklan

 

Dukung Ketahanan Pangan, UPTD Pertanian Bolo Mulai Lakukan Penyaluran Bantuan Bibit Pada Petani

Kamis, 18 Juni 2020

Kepala UPTD Pertanian Bolo, Wahyudin S. PT. Foto ; Ory.

GERBANGNEWS NTB
Bima. - Guna mendukung program pemerintah dalam meningkatkan hasil produksi pangan nasional, serta mensuport kegiatan para petani, pada Musim Kemarau  Satu (MK1). Pihak UPTD Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima NTB. Saat ini tahap demi tahap sudah menyalurkan bibit jagung kepada para petani.

Memasuki MK1 ini pihak UPTD Pertanian  Bolo, mendapatkan alokasi bantuan dengan Tiga varietas bibit jagung untuk kebutuhan 36 Kelompok Tani (Poktan) yang tersebar di beberapa desa se Kecamatan Bolo.

Untuk memenuhi kebutuhan petani di MK1, tahun 2020, pihaknya menerima Tiga macam komoditi jagung, yaitu, varietas Bisi 18, varietas Pioneer 35 dan varietas ADV 105.

 " Kalau untuk varietas Bisi 18, sudah kami salurkan kepada kelompok Tani pada Bulan Mei 2020 lalu. " Ungkap Kepala UPTD Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Bolo, Wahyudin S. Pt, saat dikonfirmasi oleh Gerbangnewsntb. id di ruang kerjanya pada Kamis (18/6).

Lanjutnya, sedangkan untuk jenis varietas Pioneer 35, saat ini barangnya sudah ada di salah satu gudang milik penangkar di wilayah Kecamatan Woha, yang saat ini masih dalam proses Uji Petik dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kabupaten Bima. " Insya Allah usai dilakukan uji petik, dalam pekan depan akan kita salurkan kepada petani, " ujarnya.

Sementara untuk varietas ADV 105 (Pasifik) sendiri lanjut dia, masih dalam perjalanan yang tidak lama lagi akan sampai ke bima. Kedua jenis bantuan tersebut, sambungnya, yang jelas akan kita salurkan secepatnya kepada para Poktan, sesuai data yang masuk sebanyak 36 kelompok. Katanya.

Wahyudin dalam penjelasanya mengakui bahwa penyaluran bibit jagung tersebut, sedikit terlambat, yang seharusnya kata dia, program tersebut sudah berjalan dan disalurkan kepada petani pada bulan April 2020 lalu, " terhambatnya penyaluran bantuan bibit tersebut, bukan adanya kesengajaan, namun terhalang oleh masalah Covid -19 selama ini, " terangnya.

Terkait dengan program MK2, kata Wahyudin akan segera menyusul, hal ini mengingat kebutuhan bibit untuk para petani yang sangat diutamakan. Sehingga pasca tanam petani, artinya bibit sudah tersedia, tuturnya.

Dirinya berharap kepada pemerintah dalam hal ini pihak terkait, untuk menyediakan bibit bantuan tetap memperhatikan mutu bibit sesuai dengan usulan, permintaan para petani. Disamping itu, juga dapat memenuhi kebutuhan bantuan bibit sesuai dengan porsi berdasarkan ketentuan pusat sebanyak 30 porsen bibit umum 2 (Prodak nasional) dan 70 porsen bibit lokal. Pungkasnya. (GN01*)