Pelepasan Mahasiswa KKN STISIP MB di Desa Lewintana Diwarnai "Mewek" Dari Ibu dan Anak
Cari Berita

Pasang iklan

 

Pelepasan Mahasiswa KKN STISIP MB di Desa Lewintana Diwarnai "Mewek" Dari Ibu dan Anak

Senin, 16 September 2019

Foto : Mahasiswa KKN STISIP MB, usai kegiatan Perpisahan lakukan pose bersama dengan warga Desa Lewintana.


GERBANGNTB.ID
Bima. - Perpisahan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima di Desa Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima NTB, Minggu (15/9/2019). Dihiasi dengan tetesan air mata dari para Ibu dan anak - anak.

Sebanyak 23 Mahasiswa dari jurusan Administrasi dan Jurusan Komunikasi  yang tergabung dalam kelompok Posko KKN STISIP MB Desa Lewintana, kurang lebih enam puluh hari telah melaksanakan KKN  Tentunya sudah banyak interaksi antara mereka dan masyarakat, suka dan duka telah dilalui, berbagai program telah dilaksanakan, tak terasa waktu KKN telah berakhir hingga saatnya kembali ke kampus tercinta yang artinya harus berpisah dengan masyarakat yang selama ini sudah menjadi bagian keluarga baru oleh masyarakat setempat.

Namun tidak bisa dipungkiri, setiap pertemuan pasti ada perpisahan, walaupun mereka suatu saat akan kembali dengan kegiatan yang berbeda, tapi isak tangis tak terbendung saat kegiatan perpisahan tersebut. Pasalnya, kenangan indah telah terukir dan melekat di hati masyarakat dan mahasiswa khususnya anak-anak yang selama ini menjadi teman baik, bisa saling bercanda gurau pada saat diajarkan berbagai ilmu tambahan.

Salah satu mahasiswa KKN, jurusan Adminstrasi, Rafik dalam penyampaiannya meminta maaf kepada warga Desa Lewintana, atas selama kegiatan KKN yang dilakukan oleh pihaknya telah banyak berbuat dan bersikap yang kurang berkenan dihati masyarakat, baik disengaja maupun tidak sadar dilakukan.

“Kami merasa sedih harus berpisah, karena telah mendapatkan keluarga baru disini, tetapi kami harus kembali ke kampus untuk melanjutkan pendidikan yang belum selesai. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas kebaikan dan kerjasamamya selama ini, semoga selama berbaur, saling tukar pikiran dengan kami selama ini  menjadi ilmu tambahan bagi kita semua, selain itu, sambung Rafik, kalaupun ada sikap dan tingkah laku kami, tolong dimaafkan. “ucap Rafik, hingga membuat suasana haru.

Sementara salah satu yang mewakili Pemuda Lewintana, Muhammad Landa mengatakan, pihaknya menganggap para mahasiswa yang melaksanakan KKN di desanya sudah menjadi bagian keluarga sendiri.

“ Saya mewakili pemuda dan masyarakat mengucapkan selamat jalan, kami hanya bisa berdo'a dan berpesan jadilah generasi penerus agar berguna bagi bangsa dan negara serta tetap menjaga Almamater kalian kemanapun dan dimanapun bertugas, “pesannya sembari menahan cucuran air matanya.

Ditempat yang sama, salah satu Dosen Pembimbing, Arman,S.Pdi. MM menyampaikan permohonan maaf bila ada kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan oleh para mahasiswa didikanya selama menjalan kegiatan, atas nama Kampus STISIP MB dan juga sekaligus mewakili para mahasiswa KKN, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya. Tentunya selama Dua bulan berbaur dengan seluruh lapisan masyarakat, mungkin banyak hal yang dilakukan yang tidak sesuai dengan keadaan dan keinginan masyarakat yang ada.

"kalau ada hal hal yang kurang berkenang, mohon di maafkan, kami tahu selama ini masyarakat telah banyak memberikan kontribusi kepada adek adek mahasiswa selama menjalankan tugas KKN" tuturnya.

Selain itu, Arman juga menambahkan dalam pidatonya bahwa selama kegiatan KKN para mahasiswa telah melakukan beberapa program kegiatan. "Dua bulan memang waktunya terlalu singkat, namun berkat bantuan masyarakat semu program yang di agendakan sebelumnya telah tuntas dikerjakan, diantaranya, pembuatan Gapura pembatas Desa Lewintana dengan Desa Bajo, pembuatan Bak Sampah, Penghijauan, Pengadaan Al-Qur'an kepada TPQ, bakti sosial dan juga program lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, "bebernya.

Lanjutnya, semoga semua kegiatan yang telah dikerjakan dapat memberi manfaat kepada masyarakat lewintana ini, walaupun mungkin ada yang tidak memuaskan bagi bapak dan ibu, tetapi syukur Alhamdulillah mahasiswa kami sudah melakukan dan menyelesaikan pengabdiannya terhadap masyarakat, mungkin hanya itu kata-kata perpisahan dari kami, karena sehabis kegiatan ini, kami juga akan singgah dan bersilaturahmi sekaligus pamit dengan warga Desa Lewintana ini. Pungkasnya.

Sebelumnya, Camat Soromandi, Tajuddin Nor dalam sambutanya, mengatakan, “saya selaku Camat Soromandi sekaligus mewakili Masyarakat Lewintana pada umumnya Soromandi, memohon maaf kepada adik adik mahasiswa dan Dosen Pembimbing, jika ada hal dalam penyambutan atau pelayanan masyarakat yang kurang berkenan selama ini. Kami juga ucapkan terimakasih sambungnya, kepada pihak Kampus STISIP. MB yang telah menetapkan mahasiswa KKN nya di Desa Lewintana, "kehadiran para mahasiwa walaupun terasa singkat tapi manfaatnya sangat berarti bagi kami, "ujarnya.

Camat dalam kesempatan itu, juga menghimbau kepada masyarakat Lewintana untuk bersyukur, “ Karena kita telah diberi berbagai ilmu atau berbagi pengalaman dari adik adik mahasiswa KKN, untuk itu marilah kita manfaatkan sebaik mungkin apa yang telah kita dapati walaupun dalam waktu yang singkat. "kami mengharapkan untuk betul-betul di manfaatkan dan dijaga supaya kita tidak merasa malu terhadap mahasiswa, jangan berfikir jika mereka pulang itu telah selesailah semua, kita harus merawat dan menjaga apa yang telah mahasiswa berbuat kepada kita selama ini, "Imbuhnya.

Pantauan langsung Media ini, kegiatan perpisahan tersebut juga dirangkaikan dengan pembacaan puisi yang dibacakan oleh Anna Nurul Sulastri, mahasiswa KKN STISIP.MB, dengan judul "Perpisahan."

Setelah Anna membacakan Puisi Perpisahan, Tiba-tiba datang anak kecil dan ibu-ibu langsung teriak menangis dan menyatakan "Jangan tinggalkan kami" Tinggalah lebih lama di sini. kakak dan abang, jangan pergi,  "teriak seorang anak Kecil sembari memeluk erat Anna, Yus, Saidah, try, mitha ida dan Ucha juga mahasiswa KKN lainnya.

Rintihan dari tangisan Anak Kecil itu membuat mahasiswi KKN 'baper' dan ikut 'mewek' (nangis). Meskipun dinasehati untuk sabar dan ikhlas melepas kepergian para  mahasiswa KKN tersebut, namun tangis dari Anak-anak dan ibu-ibu tetap saja menjadi - jadi, hingga membuat suasana semakin terharu dan penuh linangan air mata dari para mahasiwa serta warga setempat.

Penarikan mahasiswa KKN STISIP MB dari Desa Lewintana rupanya menyisakan kenangan sendiri. Tak hanya Anak-anak yang merasa kehilangan, hampir seluruh warga Desa Lewintanapun ikut sedih, seakan tidak mau melepas kepergian para mahasiswa tersebut.

Isak tangispun terdengar, pelukan hangat dari ibu-ibu kepada mahasiswi KKN yang selama 60 hari selalu menjadi ‘teman’, atau ‘ibu’  mereka.

 lalu acara di tutup dengan pembacaan do’a dan saling maaf-maafan dan dilanjutkan dengan foto bersama. (G. NTB/Rafhlik**).