Program Talang Air BWS NT I Dinilai Mengancam nyawa Petani Desa Dena
Cari Berita

Pasang iklan

 

Program Talang Air BWS NT I Dinilai Mengancam nyawa Petani Desa Dena

Selasa, 07 Desember 2021

GERBABGNTB COM
BIMA, -, Proses pembangunan  Talang Air Desa Dena Kecamatan Madapangga. Yang dilaksanakan oleh Badan Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) 1 sangat tidak wajar dan memprihatinkan bagi warga petani di sekitar, Selasa, 07/12/2021.


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peluru melakukan investigasi langsung di tempat keberadaan talang tersebut sangat menyayangkan pengerjaan tersebut. Kekecewaan terjadi sehingga LSM menuai protes terhadap pelaku yang mengerjakan projek yang dianggap gagal tidak sesuai spek dan bestek.


Tuntutan yakni, Mendesak Camat Madapangga untuk hadirkan Pihak BWS, Subkon, dan Pengawas pengerjaan Talang Air Desa Dena Kecamatan Madapangga.


Menuntut Pihak BWS, Subkon, dan Pengawas untuk bertanggung jawab terkait pengerjaan Talang Air yang diduga amburadul.
3. Mengutuk pengerjaan talang air desa dena kecamatan madapangga  yang diduga tidak memiliki papan informasi.


Anggota LSM tersebut, mengacam apabila tuntutan pihaknya tidak diatensi maka pihaknya tidak menjamin instabilitas besar - besaran terjadi diwilayah kecamatan madapangga.


Pernyataan Korlap, Fan Mahayus bahwa Talang Air Desa Dena bukan sekedar untuk menyalurkan air ke Desa Rade, namun dijadikan juga sebagai akses penghubung petani Desa Dena untuk menyebrangi sungai. Jadi keadaan talang air desa dena harus dengan kondisi fisik yang menjamin, bukan dengan kondisi yang ecek-ecek sehingga berpotensi memakan korban jiwa, apalagi kaum tani merupakan jantungnya bangsa Indonesia.


Pernyataan Ketua Umum LSM Puluru NTB Deni Juliadin, S.Pd program talang air dari bws nt 1 ini benar-benar amburadul, faktanya dilokasi tadi kami sudah mengecek dan membongkar sebagian dari pengerjaannya dengan keterwakilan pihak camat, pihak BWS, Babinsa dan LSM Peluru NTB bahwa dilokasi kami menemukan pengecoran atapnya tidak di masukan besi hanya triplek dan tiga bilah bambu yang menahan triplek saja
" Bagi saya terlalu berani subkon yang mengerjakan talang air ini semata mata mementingkan keuntungan dan tidak memikirkan nyawa petani yang akan melintasi nya." Katanya. 
 

Dan dalam waktu dekat ini sambungnya, kami akan bersurat ke kementrian dirjen SDA dengan bukti video dan pernyataan petani yang melihat langsung pengerjaan ini".Bebernya.


Lanjutnya, pada intinya kasus ini akan kami tuntaskan sampai ke Kementrian terkait. Tandasnya. (G/TIM*)