Kota Bima, - Tuntut kejelasan atas pencairan Dana KUR yang hingga saat ini masih sulit, Forum Aksi Mafia Perbankan (FOR-BANK) lakukan aksi demontrasi di depan Kantor Cabang BRI Bima, Rabu, 11/11/2021.
Aksi berlangsung beberapa jam ini menuntut kejelasan terkait terlambatnya pencairan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Massa aksipun meminta kepada pihak BANK BRI lewat direktur untuk klarifikasi kaitan dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaannya terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga lembaga keuangan dengan pola penjamin.
Dalam orasinya Wahidin (korlap) sebagai Salah Satu Contoh Kasus Pengajuan Modal Usaha Suami Istri Atas Nama Eko Sindu Yanuarto dan Darmawati, sebelumnya telah pengajuan permohonan pinjaman dana KUR ke dua. Namun di tolak oleh pihak bank sementara pengajuan pertama sudah dilunasi.
" Pihak Bank BRI mengintervensi taksir harga tanah bersertifikat yang dijadikan jaminan pengajuan dana KUR, " ungkap Wahidin.
Selanjutnya pihak BRI merasa tersinggung sehingga menolak pengajuan dengan berkas lengkap dengan tidak ada Kekurangan persyaratan, sedangkan etika profesional pegawai bank tidak boleh mengedepankan sikap secara pribadi dalam pelayanan, "tegas wahidin.
Laanjutnya "kami curiga dana KUR yang ditangani oleh Pihak BRI cabang Bima di jadikan bisnis, kami sudah melakukan 2 kali upaya bersurat bahkan bertamu ke kantor tapi tidak pernah ditemui dan selalu diberikan janji bohong untuk bertemu, "terang wahidin.
kata dia "Kami melakukan aksi unjuk rasa di kaantor BRI Cabang Bima karena direkturnya enggan untuk menanggapi apa yang menjadi tuntutan kami, "tutup korlap wahidin.
Saat wartawan media gerbangntb.com mencoba untuk lakukan konfirmasi terkait persoalan iu terhadap pimpinan Bank BRI," mendapatkan jawaban dari salah satu karyawan dalam hal ini bagian Humas Bank BRI setempat bahwa pimpinannya akan keluar, "piminan kami tidak bisa ditemui, alasannya, kami sedang persiapan keluar daerah" , ujarnya dengan langsung meninggalkan tempat. (G/02*).