Hari Ke-2 Pelatihan Wartawan di Bima, Saptoto: Tak perlu Tenteng Camera Besar
Cari Berita

Pasang iklan

 

Hari Ke-2 Pelatihan Wartawan di Bima, Saptoto: Tak perlu Tenteng Camera Besar

Minggu, 04 April 2021

Foto: Saptoto saat menyampaikan materi foto Jurnalistik. 


GERBANGNTB COM
Kota Bima. - Masuk hari ke-2 Pelatihan wartawan Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima pada Minggu (4/4) pagi di Aula SMK 3 Kota Bima. Puluhan wartawan dari berbagai media selaku peserta dilatih dengan teknis pengambilan foto sesuai dengan materinya "Foto Jurnalistik" yang disampaikan oleh pemateri, Saptoto. 
Kata Saptoto, dengan kecanggihan teknologi saat ini, seorang wartawan tidak perlu lagi mengunakan atau menenteng camera besar. " Saat ini wartawan dalam melaksanakan tugas cukup mengunakan HP Android yang tentunya banyak perangkat camera yang cukup lengkap, tidak kalah bagus hasilnya dengan camera besar. " Ungkap Saptoto 

Di samping itu, lanjut Saptoto, pengambilan foto mengunakan HP, itu sangat praktis dan cocok dengan dengan keadaan perekonomian wartawan saat ini yang ada di wilayah Bima dan Dompu. " Kemampuan camera HP tergantung dari teknis bagi si wartawan itu sendiri. Salah satu contoh teknis pengambilan gambar mengunakan picture pengaturan posisi panorama  dalam ruangan maupun alam. Serta saat malam harihari bisa menghasilkan foto yang cukup bagus. 

Menurut Saptoto, pengambilan foto akan baik bila diikuti dengan jiwa seni. Sehingga kalau anda bisa koneksi dengan hati tentunya dengan sendirinya akan menyatu dengan diri anda. Untu mencapai hal tersebut, lanjut dia, seorang wartawan harus mampu mengambil gambar dengan memperhatikan sudut pandang, karena di situ akan lahir seni.
" Kalau semua itu bisa dilakukan, maka dengan sendirinya foto yang kita suguhkan, orang bisa terhipnotis, menangis bahkan sedih". Katanya.

Selain itu, saat memasuki materi Penyuntingan Naskah ada yang menarik dalam pembahasan yang juga disampaikan oleh Saptoto. Hal tersebut, sedikit membuat hangat suasana pelatihan. Pasalnya, saat menyingung kata dasar bahasa dalam menulis berita, pemateri mencoba melempar pertanyaan dengan beberapa contoh kalimat, baik kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Oleh pemateri menguji para pewarta yang hadir untuk menulis contoh kalimat dasar langsung sesuai Susunan Predikat Obyek dan Keterangan (SPOK).

Dari hasil penulisan puluhan wartawan yang ikut pelatihan tersebut, rupanya tidak ada satupun memenuhi kata dasar yang benar sesuai SPOK, sehingga pembahasan itu menjadi hangat antara pemateri dengan anggota pelatihan. 

Di Samping menyampaikan kalimat kata dasar, Saptoto juga menjelaskan terkait dengan apa itu kata majemuk, kata sifat dan kata pribadi, termasuk menyinggung jumlah kata dalam penulisan judul berita. 

Hingga berita ini dipublikasikan, pelatihan tersebut hingga berita ini dipublikasikan masih berlangsung dan sesuai jadwalnya berakhir sekira pukul 18.00 Wita dengan agenda materi "Mengapa Anda Jadi Wartawan". ( GN**)