Akibat Luapan Banjir, Fasilitas Sekolah MIN 6 BIMA Rusak Parah, Hingga Rugi Ratusan Juta
Cari Berita

Pasang iklan

 

Akibat Luapan Banjir, Fasilitas Sekolah MIN 6 BIMA Rusak Parah, Hingga Rugi Ratusan Juta

Selasa, 06 April 2021

Foto: Dokumen dan Laptop sekolah rusah parah.


GERBANGNTB COM

Bima. - Curah hujan cukup tinggi dua hari di wilayah Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, pekan lalu, mengakibatkan banjir bandang dan merusak pemukiman warga juga fasilitas pendidikan di wilayah setempat. Kejadian tersebut juga berimbas pada terganggunya aktifitas kegiatan belajar mengajar sekolah. Sehingga diliburkan sementara.


Parahnya lagi, banjir bandang tersebut, selain merusak fasilitas seperti pagar sekolah, juga semua dokumen dan Laptop sekolah dan lainya rusak semua.


Seperti yang terjadi di empat (4) sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Bolo, SMPN 2 Bolo, Inpres Pali , SDN Sanolo dan  Min 6 Bima tidak terlihat aktifitas kegiatan  belajar mengajar lantaran ruangan kelas sekolah mereka tergenang air dan lumpur.


Berdasarkan pantauan langsung media ini Senen (5/4/2021), keempat (4) sekolah tersebut, satu diantaranya yang mengalami kerusakan yang cukup parah adalah Sekolah Madrasah Ibtidaiah (MIN) 6 Bima. Selain pagar bangunan tembok roboh rata dengan tanah, sejumlah fasilitas milik sekolah setempat, seperti Laptop, Komputer, Kulkas, bangku dan meja belajar siswa maupun Administrasi penting lainya semua tidak bisa diselamatkan.


Ikdam S.Pdi, Kepala MIN 6 Bima pada Media ini. Senen (5/4/2021), mengakui fasilitas yang berharga milik sekolahnya mengalami kerusakan parah, hingga mengalami kerugian Ratusan Juta Rupiah.A

"Ada Tiga (3) buah Laptop, satu buah (1) TV,  satu buah (1) Kompuiter,  Satu buah  (1) Speaker Aktif, dan sejumlah barang berharga lain seperti kursi , meja belajar siswa maupun Administrasi sekolah semua mengalami kerusakan," ungkap Ikdam


Selain kerusakan sejumlah sarana pendidikan sekolah,  juga mengakibatkan aktifitas Ujian Madrasah (UM) yang rencanannya dimulai tanggal 5 April 2021 terpaksa di hentikan hingga waktu yang ditentukan. "Terkait masalah itu, sudah kita laporkan pada Kemenag, bahwa UM dihentikan dulu sementara waktu, mengingat fasilitas ruangan siswa masih digenangi air dan lumpur. " Kata Ikdam


Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut dia, pihaknya melakukan kegiatan pembersihan ruangan sekolah bersama seluruh jajaran sekolah dengan menggunakan alat apa adanya. (GN.**)